Wonosobo,
dahulu ketika mitos Gerhana Matahari Total adalah peristiwa ditelannya
matahari oleh Batara kala momen itu merupakan pertanda akan adanya
malapetaka di Nusantara. Jaman kini berubah, masyarakat sekarang lebih maju
pemikiran dan wawasannya, Gerhana Matahari Total sudah bukan fenomena
yang menakutkan lagi.
Gerhana
Matahari Total (GMT), yang terjadi pada hari ini (Rabu,9/3/2016)
adalah Gerhana Matahari Total pertama di abad 21 dan terjadi di 12
daerah Indonesia malah menjadi momen yang di tunggu tunggu oleh masyarakat,
bahkan lapan membuat hitungan mundur 55 hari menjelang gerhana(GMT).
Menikmati
Momen gerhana ini oleh sebagian masyarakat Wonosobo yang muslim dinikmati
dengan melaksanakan shalat gerhana di daerah masing-masing, bahkan masjid Agung
Jami” menggelar acara shalat gerhana berjamaah pagi ini(9/3/2016) pada pukul
07.30 WIB. Sementara sebagian masyarakat memilih untuk berkatifitas biasa atau
menikmati momen dengan melihat langsung proses gerhana meskipun untuk wilayah
Wonosobo Gerhana Matahari Total tidak terjadi, karena hanya 85
persen saja yang tertutup bulan. Budi salah satu photografer yang berhasil mengabadikan momentum
gerhana matahari di Wonosobo mengatakan, setelah menunggu lama, sejak pukul
07.00 WIB. Akhirnya, kami hanya bisa menyaksikan gerhana matahari di Wonosobo
sekitar 85 persen. “Tadi saya mengabadikan momentum tersebut pada pukul 08.10
WIB di depan Kodim 0707 Wonosobo. Hasilnya, kami hanya bisa mendapatkan gambar
gerhana matahari 85 persen. Artinya, masih ada sekitar 15 persen yang
terlihat,” tuturnya disela-sela mengabadikan momentum Gerhana Matahari tidak total.
PHOTO.
BUDHI HARIYANTO
|
Gerhana
Matahari akan terjadi lagi di Indonesia pada 2019 yaitu Gerhana Matahari
Cincin. Sementara Gerhana Matahari Total akan terjadi di wilayah
Nusantara pada 20 april 2023.(red.tawon.anj/dihimpun dari berbagai
sumber)
No comments:
Post a Comment